Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai
suku, ras, agama, dan kelompok. Kemajemukan ini menjadi potensi
konfl ik sesama anak bangsa jika tidak dilandasi budi pekerti luhur seperti
menghargai perbedaan, menghormati orang lain, serta bersikap toleransi
terhadap sesamanya. Kemajemukan hendaknya dapat dikelola dengan baik
agar menjadi potensi yang dapat mendorong keharmonisan dan kemajuan
bangsa.
Proses pembangunan tidak hanya memberi dampak posistif, tetapi
juga memberi dampak negatif, seperti pergeseran nilai budaya, kerusakan
lingkungan hidup, serta kesenjangan ekonomi antara orang kaya dengan
orang miskin. Bahkan, berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan,
polusi limbah industri, dan dehumanisasi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menimbulkan dampak
negatif pembentukan nilai dalam masyarakat yang terbukti menimbulkan
konfl ik sesama anak bangsa. Semakin mudahnya nilai-nilai Barat masuk ke
Indonesia baik melalui Internet, media televisi, maupun media cetak yang
banyak ditiru oleh masyarakat, mengakibatkan lunturnya local wisdom,
seperti semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial.