Setelah membaca bab ini, pembaca dapat memahami:
1. Model konseptual perilaku kewirausahaan di tingkat
organisasi.
2. Keuntungan mengadopsi perspektif perilaku
perusahaan pada konstruk kewirausahaan.
3. Karakteristik model tingkat organisasi.
Sebagian besar yang Anda dengar tentang kewirausahaan
semuanya salah. Itu bukan sihir; itu tidak misterius; dan itu
tidak ada hubungannya dengan gen. Itu adalah disiplin dan,
seperti halnya disiplin apa pun, itu dapat dipelajari. Peter F.
Drucker2
Kewirausahaan, Manajemen Bisnis Usaha Kecil
NOOR, ZAKARIA, RAHMANI 2
Selama 30 tahun terakhir,
kewirausahaan telah berkembang
di seluruh dunia sesuai dengan
konteks budaya, politik, ekonomi
dan sosial yang berbeda.
Pemerintah Indonesia (melalui
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil)
mempromosikan kewirausahaan bisnis kecil sebagai cara
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Penciptaan
bisnis kecil dibantu melalui berbagai cara seperti struktur
pendukung (inkubator dan akselerator) dan berbagai jenis
pembiayaan (pinjaman pemerintah tanpa suku bunga dan
keuangan mikro). Akibatnya, menjadi pengusaha telah
menjadi mode, karena kewirausahaan adalah fakta ekonomi
dan sosial yang majemuk dan kompleks yang berkembang
dalam ruang dan waktu sesuai dengan keanekaragaman
ekosistem usaha. Morris, Kuratko, dan Cornwall (2013)
mencatat kewirausahaan sebagai gelombang baru
pembangunan ekonomi sedang melanda dunia, dengan
kewirausahaan dan inovasi sebagai katalis utama. Namun,
kewirausahaan melibatkan lebih dari sekedar mendorong
orang untuk memulai usaha baru. Tetapi, mendorong pola
pikir yang berpusat pada mencari peluang, mengambil risiko,
mentolerir kegagalan, meningkatkan sumber daya secara
kreatif, dan memiliki keuletan untuk mengatasi hambatan
dan mendorong ide untuk implementasi. Neck dan Greene
(2011) menyatakan bahwa Kewirausahaan adalah
menciptakan peluang baru dan melaksanakan konsepkonsep baru di lingkungan yang tidak pasti dan tidak
diketahui. Sebagai pola pikir, kewirausahaan telah
mengambil posisi unik secara global karena potensinya
memberdayakan dan transformasional. Dengan demikian,